-->
Free backlink
<a href="http://www.mt5.com/id/">Portal Forex</a>

Saturday, March 24, 2012

Akhir-akhir ini kita menghadapi pasar yang sangat volatile, fluktuatif dan bergejolak. Seiring dengan buruknya perekonomian di AS dan zona Eropa, hampir tiap hari kita melihat Dow Jones naik 300 poin, tapi hari berikutnya turun -300 poin lagi. Contoh lain harga emas naik cepat dari 1800 ke 1920, kemudian dua hari berikutnya rontok ke 1750, dan beberapa hari kemudian kembali ke 1900-an. Seperti naik roller coster yang penuh tanjakan, turunan dan tikungan.  Sebagai contoh mari kita lihat perbandingan gerakan harga EUR/USD di pasar yang normal dan volatile


Pasar yang volatil seperti ini biasanya disukai trader karena menjanjikan keuntungan besar. Tapi si sisi sebaliknya juga memberikan potensi kerugian yang tidak kalah besar, apalagi bila trader tidak mempersiapkan diri dengan baik. Trading di pasar seperti ini membutuhkan perubahan strategi. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda pertimbangkan saat trading di pasar yang sangat volatile

1. Hanya trading bila Anda yakin
Biasanya trader ingin memanfaatkan kondisi pasar yang volatile, tergoda untung besar malah menambah dengan menambah jumlah lot atau frekuensi trading. Godaan ini sepatutnya dihindari. Walaupun bisa untung besar, potensi rugi juga sama besar. Sebelum memasang order, pertimbangkan risk dan reward sesuai kemampuan mental dan finansial Anda terlebih dahulu.

2. Gunakan leverage yang rendah
Di pasar yang volatile, bila sampai rugi bisa sangat sadis. Untuk itu pertimbangkan untuk mengurangi jumlah lot. Atau bagi trader saham tidak menggunakan margin terlalu besar. Bahkan sebaiknya tidak menggunakan margin yang disediakan broker sama sekali. Menggunakan jumlah lot yang lebih kecil juga memiliki keuntungan, yaitu Anda bisa memasang level stop loss lebih lebar untuk mengantisipasi swing harga yang lebih lebar.

3. Lebih disiplin
Selama trading di pasar yang volatile, trader harus lebih disiplin pada sistem yang ia gunakan. Patuh pada signal jual atau beli apapun yang terjadi. Hal ini akan membantu di saat pergerakan harga menjadi liar. Tanpa disiplin ketat seperti ini, kemungkinan akun trading ambrol sangat besar.

4. Selalu pasang stop loss level
Banyak trader tidak mau memasang stop loss level karena melihat harga bergerak naik turun, sehingga diharapkan harga bergerak kembali ke level semula. Hal ini adalah hal yang tidak seharusnya terjadi. Seharusnya trader semakin rajin memasang stop loss level. Di pasar yang volatile, setiap kali support dan resistance tertembus, harga akan bergerak lebih kencang. Itu adalah potensi rugi lebih besar. Itulah sebabnya kita perlu lebih rajin memasang stop loss, bukan sebaliknya.

5. Bersiap pada segala kemungkinan

Trader harus bersiap sedia pada segala kemungkinan. Di pasar yang volatil, panik, serakah dan takut campur aduk menjadi satu. Setiap kali ada berita fundamental, yang seringkali di pasar normal dianggap remeh, bisa menjadi pemicu panic selling atau buying.

6. Lakukan short term trading.
Tradinglah dalam jangka waktu yang lebih pendek bilamana perlu. Tektok dengan jumlah lot tidak terlalu besar. Setelah pasar kembali normal Anda kembali bisa trading dalam jangka panjang.

7. Berhati-hati melakukan Analisis Teknikal
Di pasar yang volatile, banyak indikator Analisis Teknikal bisa menjadi tidak bisa diandalkan, terutama yang berbasis trend. Karena trend menjadi liar, sebentar terlihat bullish dan sebentar terlihat bearish. Untuk perlu berhati-hati menginterpretasikan Analisis Teknikal

8. Jangan terlalu banyak mendengarkan berita
Fokus pada chart. Terlalu banyak mendengarkan berita yang simpang siur, sebentar bullish, sebentar kemudian bearish, malah akan menambah beban stress di kepala Anda. Dengan fokus pada chart Anda akan lebih tenang dalam trading Juga tidak perlu repot-repot memprediksi harga mau kemana. Di pasar yang volatile, harga akan bergerak suka-suka. Yang kita perlukan cukup antisipasi saja. Untuk itulah trader cukup fokus pada chart.

9. Maklumlah bila sulit mendapatkan keuntungan
Umumnya sulit untuk mendapatkan keuntungan di pasar yang tidak mudah ditebak. Karena itu bila posisi Anda loss tidak perlu kecil hati. Banyak yang senasib. Tenangkan pikiran. Kalau perlu istirahat dahulu dari trading. Kemudian kembali lagi saat pikiran sudah tenang, atau menunggu dan kembali saat pasar sudah cenderung normal kembal.


Lalu apa persiapan tatkala Trading For Living

1. Persiapkan modal Anda. Jika modal Anda kurang, agak sulit mengandalkan trading sebagai sumber pemasukan sehari-hari.
Kalau modal Anda sedikit, kemungkinan Anda tidak bisa mengandalkan hasil trading untuk kebutuhan sehari-hari. Ambil contoh saja kebutuhan bulanan Anda sekitar 5 juta per bulan untuk makan, bayar kontrakan, bayar sekolah anak dan sebagainya. Kita asumsikan saja Anda bisa cuan dari trading sebesar 5% per bulan dari modal. Angka 5% ini adalah angka yang normal, masih bisa dicapailah tanpa terlalu ngoyo. Jadi kebutuhan modal Anda harus minimal = 100% / 5% x 5 juta = 100 juta

Dari contoh, setidaknya Anda harus menyiapkan minimal 100 juta sebagai modal trading. Lebih baik lagi jika lebih besar dari itu karena belum tentu kita selalu cuan.
Kalau modal Anda 200 juta, untuk mendapatkan 5 juta per bulan, Anda hanya perlu profit 2,5% per bulan. Menurut saya lebih achievable lagi. Trading Anda juga bisa lebih tenang dan emosi lebih terkontrol.

Kalau lebih kecil dari itu kemungkinan Anda hanya akan membuang waktu untuk trading. Istilah jawanya "ora cucuk". Bahkan bisa membuat Anda stres karena untuk mencapai 5 juta per bulan Anda harus cuan dalam persentase lebih besar.

Contoh modal Anda hanya 50 juta, berarti Anda harus cuan 10% setiap bulan. Mungkinkah? Mungkin saja, tapi sekali dua kali mungkin bisa, tapi setiap bulan? Saat pasar saham bearish bisakah Anda melakukannya?

Jika modal Anda terasa kurang, sebaiknya Anda tidak perlu memaksakan diri untuk trading for living. Disarankan menambah modal dulu dari bekerja atau sumber lain sampai terkumpul modal tersebut. Sambil menunggu modal terkumpul, Anda bisa belajar dengan melakukan trading di demo account atau trading kecil-kecilan dulu.

2. Persiapkan dana untuk kebutuhan sehari-hari minimal untuk 6 bulan ke depan. Misalnya Anda setiap bulan membutuhkan 10 juta untuk biaya hidup sehari-hari, maka di rekening tabungan Anda harus ada uang senilai 60 juta. Ingat, bahwa uang ini bukan uang modal untuk trading. Uang ini harus terpisah. Hal ini perlu dilakukan agar bila trading Anda kurang berhasil, Anda masih punya cadangan uang untuk hidup sehari-hari. Memiliki cadangan untuk kebutuhan sehari-hari juga berguna supaya trading Anda lebih fokus dan tidak mempengaruhi emosi Anda terlalu dalam.

3. Sebaiknya Anda sudah mengetahui seluk beluk trading terlebih dahulu. Jangan belajar baru pada waktu sudah memutuskan trading for living. Sebaliknya belajarlah trading jauh sebelumnya. Jadi sekarang Anda tinggal praktek. Seharusnya Anda sudah mencoba demo account atau mencoba trading kecil-kecilan sebelumnya. Tidak hanya soal teknis trading, Anda harus sudah paham bagaimana manajemenen uang dan mengelola risiko.

4. Persiapkan mental. Bekerja sendiri tidak sama dengan bekerja dengan orang lain. Enaknya memang Anda tidak perlu bangun pagi, tidak perlu memakai baju bagus dan berdasi waktu bekerja. Anda bisa saja memakai piyama dan berambut kucel waktu trading. Tapi profesionalitas harus tetap sama, bahkan harus lebih. Anda harus disiplin pada diri sendiri, melakukan trading dengan benar, bukannya spekulasi. Hanya dengan trading yang benar, Anda bisa mendapatkan pendapatan secara konsisten. Trading itu tidak mudah dan tidak pernah mudah, maka Anda harus punya sikap mental yang benar sebagai trader. Berbeda dengan pekerjaan lain, yang umumnya tidak melibatkan emosi secara mendalam, profesi trader tidak demikian. Di dalam setiap tindakannnya selalu ada faktor emosi yang menyertai maka Anda harus persiapkan mental Anda dengan baik.
5. Persiapkan exit plan. Tidak semua orang bisa menjadi trader. Ada orang yang lebih cocok bekerja pada orang lain. Ada yang lebih baik menjadi investor. Sebaiknya Anda menetapkan target tertentu, sampai berapa lama Anda mencoba untuk menjadi trader. Jika hasil tidak menguntungkan dalam kurun waktu tersebut, Anda sebaiknya memutuskan untuk keluar arena trading.

Semoga artikel ini bisa memberi inspirasi, terutama bagi Anda yang hendak memutuskan untuk trading for living.




By http://www.juruscuan.com

Ntu dibawah masih anyar artikelnya:



0 comments:

Post a Comment

Monex