-->
Free backlink
<a href="http://www.mt5.com/id/">Portal Forex</a>

Friday, March 16, 2012

Begitu banyak trader menghabiskan waktunya untuk mencari metode trading yang sempurna. Meskipun kenyataanya tidak ada satupun metode yang mampu menjamin kita sukses 100%, namun ada beberapa variasi basic indikator forex yang cukup membantu dalam menentukan open posisi. Dengan memahami fungsi – fungsi dasar dari indikator ini, harapannya kita dapat lebih selektif dalam memilih macam-macam indikator forex atau expert advisor (EA) yang sering kita jumpai di internet atau atas rekomendasi teman-teman trader yang lain.

Indikator arah trend

Meskipun tidak mustahil untuk menghasilkan profit dengan melawan trend (counter-trend), namun kebanyakan trader memilih mengikuti trend dalam mendapatkan profit. Pada saat inilah indikator penunjuk arah trend bekerja.
Manfaat terpenting dari indikator ini adalah untuk memberi saran ketika kita akan membuat suatu open posisi BUY/SELL. Mari kita bahas salah satu indikator penunjuk arah trend yang paling simpel, yaitu Moving Average.
Sebagai contoh, kita menggunakan 2 buah moving average, 10-day dan 30-day. Secara teori, ketika MA 10-day berada di atas MA 30-day, maka arah trend adalah naik keatas, begitupula sebaliknya.
Semakin kecil ukuran MA yang digunakan, maka akan semakin cepat indikator ini bereaksi terhadap perubahan arah chart. Namun, setiap trader biasanya mempunyai ukuran MA sendiri yang disesuakan dengan gaya trading masing-masing baik itu short, medium atau long term.
indikator forex

Indikator konfirmasi trend

Market dalam jangka pendek bergerak naik turun secara cepat, maka akan lebih baik jika ada suatu cara untuk mengukur kepastian arah trend yang terjadi.
Salah satu indikator yang paling popular sebagai alat konfirmasi trend adalah Moving Average Convergence Divergence (MACD). Indikator ini memformulasikan 2 buah moving average exponential dan menunjukkannya melalui bentuk histogram yang positif atau negatif.
Ketika histogram menunjukkan daerah positif (mengarah keatas), maka trend dikonfirmasikan keatas (uptrend), begitupula sebaliknya (downtrend).
Namun satu hal yang perlu disarankan, baik indikator penunjuk arah trend ataupun konfirmasi trend ini bukanlah suatu signal yang menentukan buy / sell. Kedua indikator ini digunakan trader untuk memberikan keyakinan lebih dalam mengambil keputusan open posisi.

Indikator overbought / oversold


Trader biasanya dianjurkan untuk trading sesuai arah major trend. Namun terkadang kita tidak yakin apakah akan langsung melakukan open posisi secepatnya atau menunggu terjadinya pullback ketika major trend telah terkonfirmasi.

Contoh, ketika kita telah yakin bahwa major trend adalah turun, maka kita bisa memilih untuk open posisi saat itu juga, atau menunggu harga menguat sedikit sebelum melakukan open posisi.

Bila kita memilih menunggu terjadinya pullback, maka diharapkan resiko yang terjadi juga lebih kecil. Untuk itu, trader bisa memilih untuk menggunakan overbought / oversold indikator pada kondisi ini.

Salah satu indikator yang cocok untuk ini adalah relative strength index (RSI). Indikator ini mengakumulasikan pergerakan chart selama rentang waktu tertentu, dan mengkalkulasikannya kedalam suatu nilai bilangan dari 0 sampai dengan 100. Angka 20 pada RSI bisa diartikan bahwa harga berada pada kondisi oversold, dan angka 80 adalah kondisi overbought. Namun tidak semua trader menggunakan ukuran yang sama untuk kondisi tersebut.

Pada gambar dibawah ini kita menggunakan 3-day RSI, 50-day MA dan 200-day MA. Secara general ketika garis 50-day MA (warna kuning) berada di bawah garis 200-day MA (abu-abu), trader bisa langsung mengambil open posisi SELL. Namun trader bisa mempertimbangkan untuk melakukan open posisi SELL setelah RSI menunjukkan kondisi overbought (kolom transparan).

indikator forex relative strenght index

Indikator Profit Taking


Tipe indikator terakhir yang diperlukan oleh trader adalah indikator yang mampu untuk menentukan kapan harus close posisi ketika berada pada kondisi profit. Ada beberapa indikator yang tersedia, bahkan 3-day RSI juga dapat digunakan untuk ini.

Salah satu Indikator yang paling popular untuk taking profit adalah Bollinger Bands. Indikator ini mengumpulkan data historis harga dan membentuknya menjadi suatu garis terowongan (channel).

indikator forex bollinger bands

Trader yang sedang melakukan open posisi buy dapat melakukan profit taking ketika harga menyentuh garis channel paling atas, dan trader yang melakukan open posisi sell dapat melakukan profit taking ketika harga menyentuh garis channel paling bawah.

Akhir kata, bagi trader yang ingin melakukan keputusan open posisi, kita mungkin harus sabar menunggu untuk menemukan momen yang tepat. Dengan mempelajari dasar-dasar dari indikator forex ini, kita dapat meminimalisir potensial resiko yang terjadi. Jangan lupa juga untuk selalu memperhatikan money management kita sesuai kemampuan capital yang tersedia.

Sumber : http://www.futuresgalleriablog.com

Ntu dibawah masih anyar artikelnya:



1 comments:

Blogger said...

AvaTrade is the ultimate forex trading platform for newbie and pro traders.

Post a Comment

Monex