Ada 3 jenis grafik (chart) yang dipergunakan: line chart, bar chart, dan candlestick chart. Mari kita pelajari satu per satu.
1. Line chart
Grafik ini merupakan jenis yang paling sederhana. Sesuai dengan namanya, grafik ini hanya berbentuk garis yang menghubungkan harga-harga penutupan dalam periode waktu tertentu. Misalnya: hari pertama perdagangan ditutup pada harga 100, hari kedua 200, hari ke-3 di 150, hari ke-4 di 250 maka garis lurus dihubungkan melalui 100, 200, 150, 250, dan seterusnya.
Berikut adalah bentuk line chart dalam platform trading:
Line chart tidak menyediakan informasi mengenai harga pembukaan, harga tertinggi, maupun harga terendah dalam satu periode waktu tertentu, sehingga fluktuasi harga dalam kurun waktu itu tidak terpantau.
2. Bar chart
Bar artinya batang, maka bar chart lebih kurang adalah grafik yang berbentuk batangan.
Perhatikan bentuk dasar dari bar chart ini.
Buka: Garis horizontal kecil di sebelah kiri adalah harga pembukaan
1. Line chart
Grafik ini merupakan jenis yang paling sederhana. Sesuai dengan namanya, grafik ini hanya berbentuk garis yang menghubungkan harga-harga penutupan dalam periode waktu tertentu. Misalnya: hari pertama perdagangan ditutup pada harga 100, hari kedua 200, hari ke-3 di 150, hari ke-4 di 250 maka garis lurus dihubungkan melalui 100, 200, 150, 250, dan seterusnya.
Berikut adalah bentuk line chart dalam platform trading:
2. Bar chart
Bar artinya batang, maka bar chart lebih kurang adalah grafik yang berbentuk batangan.
Sebuah bar chart sedikit lebih kompleks. Ini menunjukkan harga pembukaan dan penutupan, serta tinggi dan rendah. Bagian bawah bar vertikal menunjukkan harga terendah yang diperdagangkan dalam suatu jangka waktu, sedangkan bagian atas bar menunjukkan harga tertinggi. Bar vertikal itu sendiri menunjukkan rentang perdagangan pasangan mata uang secara keseluruhan. Hash horizontal di sisi kiri bar adalah harga pembukaan, dan sisi kanan hash horizontal adalah harga penutupan.
Dalam platform trading, bar chart terlihat seperti ini: Buka: Garis horizontal kecil di sebelah kiri adalah harga pembukaan
Tinggi: Bagian atas garis vertikal mendefinisikan harga tertinggi pada periode waktu
Rendah: Bagian bawah garis vertikal mendefinisikan harga terendah pada periode waktu
Tutup: Garis horizontal kecil di sebelah kanan adalah harga penutupan
Bar chart hanyalah grafik yang berbentuk batang dan memiliki dua tangkai satu di kiri, satu di kanan. Tangkai yang ada di sebelah kiri kita mewakili harga pembukaan (open), sedangkan tangkai yang di kanan mewakili harga penutupan (close). Sedangkan ujung atas dan bawah masing-masing mewakili harga tertinggi (high) dan harga terendah (low) dari satu periode waktu tertentu. Panjang pendeknya bervariasi, tergantung pada besarnya fluktuasi pada waktu itu. Satu bar menunjukkan satu segmen waktu, apakah itu satu hari, satu minggu, atau satu jam. grafik bar juga disebut chart “OHLC”, karena mereka menunjukkan pembukaan, Tinggi, Rendah, dan penutupan suatu mata uang tertentu.
3. Candlestick chart
Nama lengkap dari grafik ini adalah Japanese candlestick chart. Mengapa dinamakan demikian karena Konon, yang pertama kali menggunakan grafik jenis ini adalah bangsa jepang di masa sebelum restorasi Meiji,
Contohnya dalam platform adalah:
Jika kita perhatikan, bentuk candlestick chart mirip dengan lilin. Mungkin itulah sebabnya dinamakan candlestick. Bentuk yang mirip sumbu disebut dengan shadow. Sumbu yang di atas diberi nama upper shadow, yang ujungnya menunjukkan harga tertinggi (high) dari satu periode waktu tertentu. Sedangkan sumbu yang di bawah disebut lower shadow, yang ujungnya menunjukkan harga terendah (low).
Bentuk yang mirip dengan batang lilin disebut sebagai real body atau biasa dilafal body saja, setiap ujungnya masing-masing mewakili harga pembukaan (open) dan harga penutupan (close). Sebagai tambahan, jika haga open-nya berada di atas, maka candlestick itu disebut bear candle, tapi jika open-nya di bawah disebut bull candle.Bear adalah istilah yang digunakan untuk keadaan harga yang sedang turun, sedangkan bull sebaliknya.
Untuk mengetahui letak harga open/close dalam chart candle ini, yang kita gunakan adalah warna hitam untuk bear candle (harga open di atas) dan putih untuk bull candle (harga open di bawah). Tapi pada prakteknya kita bebas menentukan wana sesuai selera kita, konsekuensinya adalah kita harus ingat dengan baik warna apa saja yang kita gunakan untuk menAndai bear maupun bull candle. Tujuan candle chart adalah untuk mempermudah sebagai alat bantu visual, karena informasi yang sama persis muncul pada bar chart OHLC. Keuntungan dari grafik lilin adalah:
3. Candlestick chart
Nama lengkap dari grafik ini adalah Japanese candlestick chart. Mengapa dinamakan demikian karena Konon, yang pertama kali menggunakan grafik jenis ini adalah bangsa jepang di masa sebelum restorasi Meiji,
Chart Candlestick menunjukkan informasi yang sama seperti bar chart, tetapi dalam sebuah format grafik yang lebih cantik. Candlestick bar masih menunjukkan kisaran tinggi-ke-rendah dengan garis vertikal. Namun, candle chart, blok yang lebih besar (atau badan) di tengah-tengah menunjukkan kisaran antara pembukaan dan harga penutupan. Secara tradisional, jika blok di tengah terisi atau berwarna, mata uang ditutup lebih rendah daripada pembukaan.
Pada contoh berikut, ‘warna isi’ adalah hitam. Untuk isi’ kami blok, bagian atas blok adalah harga pembukaan, dan bagian bawah blok adalah harga penutupan. Jika harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, maka blok di tengah akan “putih” atau kosong atau belum terisi.
Lihatlah candle ini… gaya! Yeeaaah Awww! lebih berwarna
Bentuk yang mirip dengan batang lilin disebut sebagai real body atau biasa dilafal body saja, setiap ujungnya masing-masing mewakili harga pembukaan (open) dan harga penutupan (close). Sebagai tambahan, jika haga open-nya berada di atas, maka candlestick itu disebut bear candle, tapi jika open-nya di bawah disebut bull candle.Bear adalah istilah yang digunakan untuk keadaan harga yang sedang turun, sedangkan bull sebaliknya.
Untuk mengetahui letak harga open/close dalam chart candle ini, yang kita gunakan adalah warna hitam untuk bear candle (harga open di atas) dan putih untuk bull candle (harga open di bawah). Tapi pada prakteknya kita bebas menentukan wana sesuai selera kita, konsekuensinya adalah kita harus ingat dengan baik warna apa saja yang kita gunakan untuk menAndai bear maupun bull candle. Tujuan candle chart adalah untuk mempermudah sebagai alat bantu visual, karena informasi yang sama persis muncul pada bar chart OHLC. Keuntungan dari grafik lilin adalah:
- Candle mudah untuk menafsirkan, dan merupakan alat yang bagus untuk pemula untuk mulai mencari tahu analisis grafik.
- Candle mudah digunakan! Mata Anda beradaptasi ke informasi dalam notasi bar. lagipula, penelitian menunjukkan bahwa visual membantu dalam belajar, mungkin membantu dengan hal trading juga!
- Candle dan pola candle memiliki nama-nama keren seperti Shooting star, yang membantu Anda untuk mengingat arti pola tersebut.
- Candle baik untuk mengidentifikasi titik balik – pembalikan dari uptrend ke kecenderungan untuk turun atau kecenderungan untuk uptrend.
MELIHAT POLA GRAFIK PENYUSUN CANDLE
Setelah kita baca arah dan
tenaga candlesticknya, selanjutnya kita lihat pola grafik penysun candle
tersebut pada time frame yang lebih kecil.
Misalnya yang kita bidik adalah candle pada time frame 1 jam , maka kita bisa lihat grafiknya pada time frame 5 menit .
Fokus
kita saat ini adalah membaca candle body pendek , body panjang berekor
sedang, dan doji. Karena candle berekor panjang dan yang lainnya arah
nya sudah jelas.
Lebih detai lagi, sebenarnya yang kita baca adalah ekornya . Apakah itu wujud dari Koreksi atau wujud dari Break out .
Contoh, Candle TF 1 jam seperti ini :
Jika diuraikan ,dari satu buah candle ini bisa saja terjadi beberapa bentuk grafik .Misalnya :
- Pada gambar ke satu , menurut teory Elliot Wave,selama grafiknya tidak turun melewati garis O, maka arah selanjutnya yaitu ke atas kembali untuk membentuk wave selanjutnya. Apalagi jika C berada di sekitar garis Support , ini sangat menguatkan bahwa market akan memantul keatas . Kondisi seperti ini bisa disebut koreksi .
- Pada gambar ke dua , titik C baru saja memantul pada base line . sehingga arah selanjutnya sangat mungkin untuk naik keatas lagi meneruskan pantulan sampai melebihi titik H .
- Pada gambar ke tiga, kita lihat bahwa gerakan dari titik O sampai H sangat mudah dikembalikan ( ditarik kembali kebawah) sampai ke titik L . ini menunjukan bahwa kekuatan antara pembeli dan penjual berimbang, sehingga walaupun market kembali keatas, mungkin tidak akan melewati titik H . jika itu terjadi maka akan terbentuk pola LOWER HIGH . dan ini adalah tanda bahwa akan terjadi trend turun .
- Pada gambar ke empat , telah terjadi lower high ( puncak yang semakin merendah) ,jika titik C menembus support kecil itu,ini terjadi break , dan dampaknya market akan terus ke bawah.
Selain
bentuk tersebut diatas , masih banyak kemungkinan bentuk yang bisa
terjadi . Namun pada intinya arah candle selanjutnya akan mengikuti
candle yang baru saja terbentuk jika pola grafik didalamnya tidak
menunjukan tanda break balik arah .
Untuk memudahkan bagian ini, tanam saja dalam benak arti kata dari time itu sendiri, yaitu waktu. Bar chart maupun candlestick chart sama-sama menunjukkan fluktuasi harga pada satu periode waktu tertentu yang disebut timeframe. Pada platform trading MetaTrader, kita bisa memilih timeframe dari 1 menit (M1), 5 menit (M5), 15 menit (M15), 30 menit (M30), 1 jam (H1), 4 jam (H4), harian (D1), mingguan (W1), dan bulanan (MN).
0 comments:
Post a Comment