-->
Free backlink
<a href="http://www.mt5.com/id/">Portal Forex</a>

Tuesday, March 6, 2012

Risk Management Tools

Dalam trading, penerapan risk management dibantu dengan 4 teknik risk management: cut loss, switching, averaging, dan hedging/locking.

1.    Cut loss
Cut loss dilakukan dengan segera menutup transaksi yang merugi dengan tujuan menghindari potensi resiko yang lebih besar. Cut Loss berarti kita menutup posisi yang merugi karena harga bergerak berlawanan

Contoh ilustrasi berikut ini dapat membantu Anda untuk memahaminya:

cut loss graphicMisalnya kita memprediksi harga akan turun, dan kita melakukan Sell sebanyak 1 lot di level 1.50200. Ternyata harga malah bergerak naik hingga ke level 1.50500, sehingga kita mengalami kerugian sebesar -300 pips. Karena kita tidak mau menghadapi resiko kerugian yang lebih besar, maka di level 1.50500 posisi Sell tadi kita tutup, dengan konsekuensi kita mengalami kerugian sebesar -300 pips.


CONTOH KASUS LAIN

Mr. X memperkirakan harga akan NAIK dari 1.2000 ke 1.3000

Jadi untuk mendapat keuntungan dia memutuskan membeli (Buy) sekarang di harga 1.2000 dengan harapan harga akan naik sehingga dia bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi / mahal dan mendapat selisih Keuntungan. Tapi ternyata bukannya naik harga, malah sebaliknya TURUN ke 1.1700!

Dan setelah melakukan analisa ulang, Mr. X berkesimpulan bahwa kemungkinan besar harga akan turun lebih jauh lagi, mengakibatkan kerugian yang lebih besar lagi. 

Jadi apa yang harus dia lakukan?

Daripada menderita rugi yang lebih besar lagi, maka Mr. X memutuskan untuk melakukan tutup posisi (melikuidasi) – nah inilah yang disebut cut loss
  Tindakan ini mengakibatkan kerugian sebesar 300 point.


Tips untuk Anda:


Lakukan CUT LOSS apabila setelah analisa ulang, harga akan bergerak terus menerus melawan posisi anda

Kalau ternyata keputusan anda dalam melakukan CUT LOSS BENAR, berarti anda sudah mencegah diri dari kerugian yang lebih besar
Kalau ternyata keputusan anda dalam melakukan CUT LOSS SALAH, berarti anda sudah mencegah diri dalam hal mengurangi kerugian saat ini (atau bahkan mencapai profit). Ini berarti harga akan bergerak ke arah ekspektasi awal Anda.

2.    Switching
SWITCHING penting dilakukan guna menghindari kesalahan posisi forex yang berujung fatal. Saat kita memperkirakan harga akan naik, tapi kenyataannya harga terus turun dan turun. Bila demikian, mengapa kita terus bertahan pada keyakinan yang salah? Switching merupakan suatu cara untuk melakukan pergantian arah secara cepat dengan cara menutup posisi kita (cut loss) yang sedang merugi karena ternyata harga bergerak berlawanan dengan prediksi yang kita lakukan. Pada saat itu kita membuka posisi baru dengan mengikuti harga yang bergerak berlawanan tersebut dan berharap akan mendapatkan keuntungan pada posisi yang kedua lebih besar dari posisi sebelumnya yang sudah merugi karena kita cut loss.

Tujuannya untuk membuang posisi yang mengalami kerugian agar tidak semakin besar lalu meng-cover-nya dengan cara membuka transaksi baru yang berlawanan dengan transaksi awal. Biasanya dilakukan untuk kondisi di saat pergerakan harga relatif kencang.

Ya, masalahnya adalah sejauh mana kita meyakini bahwa posisi kita salah. Ini juga bukan hal remeh. Perlu pengetahuan dan seperangkat analisis untuk bisa sampai pada kesimpulan bahwa kita memang salah, dan harus segera diubah.



Tentu istilah “jangan melawan harga pasar” harus lebih diutamakan daripada bersikap egois dan menyatakan harga akan kembali lagi. Switching semata-mata bersifat personal. Semua berdasarkan analisis personal di mana hanya kita yang bisa meyakini. Trend adalah sahabat anda. Meyakini trend berarti menghilangkan egoisme.



Kerugian pada posisi salah yang pertama perlu segera ditutup dan kita segera mengambil langkah lain untuk mengambil keuntungan. Lalu, bagaimana kalau analisis kedua kita ternyata salah? Dan harga memang benar-benar sesuai prediksi pertama? Apakah kita harus melakukan switching ulang?



Semua keputusan memang terserah Anda. Tapi baik bila memperhatikan hal ini: bila berturut-turut kita melakukan analisis yang salah, tutup chart Anda dan refreshing melakukan penyegaran, evaluasi mengapa kok selalu terjadi kesalahan.



Untuk itu, ada baiknya juga memperhatikan ungkapan William O’Neil ini:

“Kebanyakan investor yang tidak punya skill, keras kepala menahan kerugiannya ketika kerugiannya masih kecil. Mereka beralasan akan bisa keluar dengan keuntungan yang minimal. Mereka tetap menunggu dan menunggu dan berharap sampai kerugiannya menjadi keuntungan. Namun disayangkan biaya yang dikeluarkan juga cukup besar.”



Maka stop loss sangat berguna di sini untuk membatasi diri dan memperbaiki disiplin trading kita.



Kesimpulan

Switching adalah melakukan pergantian arah dengan menutup posisi kita (cut loss) yang sedang merugi karena harga bergerak berlawanan dengan prediksi kita kemudian membuka posisi baru mengikuti harga yang bergerak berlawanan tersebut dengan harapan, keuntungan posisi yang kedua akan lebih besar dari posisi pertama yang sudah Cut Loss.


Contoh ilustrasinya seperti berikut:
switchingMisalnya kita membuka posisi Sell pada level 1.50200, dan harga malah bergerak naik. Sampai di level 1.50500, posisi kita sudah mengalami kerugian sebesar -300 pips. Jika kita menganggap bahwa pergerakan harga masih akan naik, maka pada level 1.50500 kita menutup posisi Sell kita tadi. Pada saat yang bersamaan, kita juga membuka posisi Buy di level 1.50500.

Jika ternyata harga benar-benar terus naik hingga ke level 1.50800, maka posisi Buy kita tadi akan mendapatkan keuntungan sebesar +300 pips. Artinya, kerugian -300 pips akibat posisi Sell tadi telah tertutupi.

Switching baru boleh kita lakukan apabila kita benar-benar yakin bahwa harga akan meneruskan arah pergerakannya. Sebab, dengan melakukan switching berarti kita membuka posisi baru yang tentu memiliki potensi rugi juga, apabila ternyata harga berbalik arah lagi. Di sini diperlukan kematangan analisis dan tingkat kesiapan mental seorang trader.

CONTOH KASUS LAIN Mr. X memperkirakan harga akan NAIK dari 1.2000 ke 1.3000

Jadi untuk mendapat keuntungan dia memutuskan membeli (Buy) sekarang di harga 1.2000 dengan harapan harga akan naik sehingga dia bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi / mahal dan mendapat selisih Keuntungan.

Tapi ternyata bukannya naik harganya, malah sebaliknya TURUN ke 1.1700!

Dan setelah analisa ulang, Mr. X berkesimpulan perkiraannya bahwa harga akan naik ternyata SALAH, harga menurut Mr. X bukannya akan naik ke 1.3000 tapi akan turun ke 1.1000.

Jadi apa yang harus dia lakukan ?

Daripada melawan harga pasar dan menderita kerugian dan lagipula harga akan turun lebih jauh dari sekarang, Dia memutuskan ........

Menutup posisi Buy nya yang sekarang merugi (Buy 1.2000, close di 1.1700) dan kemudian membuka posisi baru Sell di 1.1700 (dengan harapan harga akan turun ke 1.1000).

Dan ternyata harga terus turun ke 1.1000 sehingga dia mengalami keuntungan 700 point (1.1700 - 1.1000) yang lebih besar dari kerugian yang pada posisi pertama yang ditutup sebelumnya sebesar -300 point (1.1700 - 1.2000).

Kemudian dia menutup posisi Sell tersebut dan menerima keuntungan sebesar 700 - 300 = 400 point.



TIPS UNTUK ANDA:



- Lakukan SWITCHING dengan membuka posisi kedua yang berlawanan dengan posisi pertama hanya bila prediksi keuntungan melebihi nilai kerugian posisi pertama yang akan ditutup.

- Kalau ternyata harga berubah ternyata sesuai dengan prediksi pertama, maka anda akan menderita kerugian 2 kali, yaitu posisi pertama dan posisi kedua juga

3.    AveragingAveraging (atau ‘cost-averaging’) merupakan bentuk manajemen resiko yang cukup ekstrim, karena pada dasarnya teknik ini “melawan” arah pergerakan harga. Teknik ini hanya boleh digunakan bagi para trader yang memiliki mental “baja” dan juga harus memiliki dana yang cukup besar.
JADI Averaging yaitu suatu teknik trading yang memanfaatkan rata-rata harga. Contoh : Buy di harga 100 kemudian ketika pasar turun di harga 80 maka kita order Buy lagi , ketika turun di harga 60 maka Buy lagi dan seterusnya, sehingga bisa mendapatkan harga yang lebih bagus, tetapi teknik ini adalah melawan trend dan juga membutuhkan modal yang besar juga.

Contoh ilustrasi singkatnya adalah seperti berikut:

averaging

Andaikan kita melakukan Sell 1 lot di level 1.50000. Ketika harga bergerak naik hingga ke level 1.50500, kita bukannya menutup posisi yang rugi tadi, namun kita menambahkan lagi satu posisi Sell sebanyak 1 lot. Pada level ini, kerugian kita sudah mencapai -500 pips.

Ternyata, harga naik lagi hingga ke level 1.51000. Pada level ini, total kerugian kita sudah menjadi -1500 pips. Kerugian kita baru akan tertutup jika harga turun lagi sampai ke level 1.50500. Jika di level ini kita tutup semua posisi sell kita, maka kerugian kita akan menjadi nol.

Jika harga turun lagi sampai ke level 1.50000, barulah kita akan mendapatkan keuntungan sebesar +1500 pips.

Teknik ini hanya bagus jika kita gunakan dalam keadaan pasar yang sideway, karena peluang untuk harga kembali lagi ke posisi awal kita lebih besar.

Contoh Lain:
Contoh : Seorang trader open Buy EUR/USD 1 lot pada harga 2.0100, tetapi harga bergerak turun ke level 2.0000 sehingga mengalami floating loss -100 point. Trader tersebut dapat melakukan averaging dengan cara membuka posisi Buy EUR/USD 1 lot pada harga 2.0000 saat itu juga. Hal ini berarti ada 2 open posisi. Posisi pertama floating loss -100 point. Posisi kedua 0 point. (asumsi tanpa memperhitungkan spread). Bila kemudian harga bergerak naik menuju 2.0050 maka posisi pertama floating loss -50 point, posisi kedua profit 50 point. Secara total kedua posisi tersebut impas (BEP). Ketika harga bergerak naik di atas level 2.0050. Maka berarti trader tersebut telah profit.

4.    HedgingAda juga yang menyebutnya “locking”. Sebenarnya, teknik ini adalah teknik yang aneh, karena si trader yang mengalami kerugian sebenarnya tidak bisa melakukan apapun terhadap kerugian yang sudah dideritanya. teknik trading ini dapat menjadi “senjata makan tuan” atau gali lubang tutup lubang bila salah penerapannya

Anda tidak dianjurkan melakukan hal ini. Satu-satunya alasan teknik ini dijelaskan di sini adalah agar Anda tahu bahwa ada beberapa trader yang menggunakan teknik ini.

Hedging  bisa dikatakan juga adalah suatu keadaan dimana kita membuka 2 posisi berlawanan dengan mata uang dan jumlah lot yang sama. Seringkali hedging dipergunakan jika harga berbalik arah dan trader tak ingin kerugian bertambah besar tanpa cut loss (menutup posisi tersebut meskipun rugi). Pada umumnya, mereka menggunakan teknik ini tanpa stop loss. Istilah lain dari hedging adalah locking.

Contoh : Seorang trader open Buy EUR/USD 1 lot lalu harga bergerak tak sesuai harapan (turun) dan posisi masih floating loss (rugi mengambang) 20 point, trader tersebut dapat melakukan open Sell EUR/USD 1 lot pada mata uang yang sama sehingga kerugian tersebut dilock hanya 20 point. Meskipun harga bergerak ke arah manapun, floating loss tetap 20 point

Berikut salah satu contoh dan ilustrasi lainnya:

locking

Ketika seorang trader melakukan sell 1 lot di level 1.50000, ia akan mengalami kerugian sebesar -500 pips jika harga naik ke level 1.50500. (Ingat ya, dia sudah rugi lho!)

Namun ia tidak mau “membuang” posisi yang sudah rugi itu. Dia justru melakukan Buy 1 Lot di harga 1.50500. Nah, pada saat inilah si trader tersebut “mengunci” kerugiannya sebesar -500 pips. Artinya, ke manapun harga bergerak nantinya, kerugian yang dideritanya hanya sebesar “kuncian” itu.

Apapun itu, yang jelas trader tersebut sudah menderita kerugian. Tidak ada bedanya dengan melakukan cut loss, hanya saja belum ada posisi yang ditutup.

Ketika harga naik ke 1.51000, trader tersebut menutup posisi Buy yang dilakukannya di harga 1.50500 tadi. Meskipun posisi Buy ini mendapatkan keuntungan +500 pips, tapi jangan lupakan posisi Sell yang masih tertinggal di bawah (yang saat ini kerugiannya sebesar -1000 pips!). Maka dari itu, trader kita ini masih menderita kerugian sebesar -500 pips.

Kerugian trader tersebut baru akan tertutup jika harga bergerak turun ke level 1.50500, jika di harga ini dia menutup posisi Sell yang pertama kali dilakukannya (di harga 1.50000). Keuntungan sebesar +500 pips baru akan didapatkan kalau harga turun hingga ke level 1.50000.

Inilah “pembenaran” yang sering dijadikan alasan bagi para pelaku locking. Padahal kalau mau diteliti lagi, kejadian di atas tidak ada bedanya dengan melakukan cut loss di harga 1.50500, lalu melakukan Sell lagi di harga 1.51000. Coba saja hitung-hitung!

Dalam menentukan level entry (buy atau sell) dan level cut loss, switching, dan sebagainya, kita bisa memadukannya dengan analisis teknikal yang kita ketahui  

5. Teknik CROSS HEDGING
CROSS HEDGING berarti kita membuka dua posisi yang berlawanan terhadap pasangan mata uang yang berbeda akan tetapi masih serumpun. Maksud serumpun di sini adalah trend pergerakan dari kedua pasangan mata uang cenderung sama seperti: GBP/USD dengan EUR/USD ; AUD/USD dengan NZD/USD.

Contoh Kasus
Mr.X memprediksi harga GBP/USD akan naik maka dia membuka posisi Buy dengan harapan harga akan naik.
Oops, ternyata harga turun .......
Mr. X kembali menganalisa dan kesimpulannya: USD memang menguat tapi akan melemah kembali (Harga GBP/USD memang akan turun tapi akan naik kembali)
Dia memutuskan .......
1. Menahan posisi Buy GBP/USDnya (tidak ditutup) 2. Membuka posisi baru Sell EUR/USD (supaya mendapatkan keuntungan saat EUR/USD turun)

Nah perhatikan apa yang terjadi
Misalnya dia membeli 1 lot GBP/USD saat harga 1.9930 dan saat ini harga nya 1.9927, sehingga kerugian 3 point (1.9927 - 1.9930)
Kemudian saat itu juga dia membuka posisi Sell 1 lot EUR/USD saat harga 1.5888. 
Nah perhatikan kalau harga GBP/USD bergerak ke 1.9925 dan harga EUR/USD bergerak ke 1.5900
1. Posisi Buy GBP/USD: 1.9925 - 1.9930 = -5 point (rugi)
2. Posisi Sell EUR/USD: 1.5900 - 1.5888 = 2 point (laba) 3. TOTAL Rugi Laba: -5 + 2 = -3point
 
Bagaimana kalau harga GBP/USD bergerak ke 1.9934 dan harga EUR/USD bergerak ke 1.5881
1. Posisi Buy GBP/USD: 1.9934 - 1.9930 = 4 point (laba)
2. Posisi Sell EUR/USD: 1.5881 - 1.5888 = -7 point (rugi) 3. TOTAL Rugi Laba: 4 + (-7) = -3point
 
Kesimpulannya: karena arah GBP/USD dan EUR/USD cenderung sama, maka total rugi laba juga akan cenderung berada di -3 point.
 
 Kita lanjutkan ke kisah kita kembali nah kemudian harga EUR/USD bergerak ke 1.5880 maka Mr. X segera menutup posisi Sell EUR/USDnya yang dibuka dengan harga 1.5888 sehingga ia profit 8 point
 
Dan setelah beberapa saat
Sesuai dengan prediksi Mr. X harga GBP/USD kembali naik sampai 1.9936, maka dia menutup posisi Buynya yang dibuka pada harga 1.9930 sehingga ia profit 6 point.

Tips untuk Anda:
1. Cross hedging dapat digunakan untuk menganalisa dan menghasilkan profit seperti contoh kasus di atas
2. Pergerakan pasangan mata uang yang serumpun tidak selalu searah. Terkadang GBP/USD bergerak naik, namun EUR/USD bergerak turun. Hal ini mungkin terjadi apabila mata uang GBP yang mengalami penguatan dan EUR mengalami penurunan.
3. Pergerakan pasangan mata uang yang serumpun tidak selalu identik. Artinya apabila GPB/USD menguat 5 point, tidak berarti bahwa EUR/USD juga pasti menguat sebanyak 5 point.

Kelemahan Cross hedging:
1. Mata uang yang serumpun tidak selalu searah.
2. Kalaupun searah tidak identik. Berikut ini contohnya, misalkan hari ini GBP/USD menguat sebesar 100 poin, EUR/USD juga menguat, tetapi hanya 50 poin. Artinya keduanya sama-sama menguat tapi tidak identik sama (100 poin). 
 
6. CARA UNIK DG CARA TRAILING STOPS
Yaitu suatu fungsi yang mana dapat melindungi prifit anda apabila mencapai titik tertentu, dengan cara menaikkan Stop Lossnya otomatis secara bertahap. Set Trailing Stops di 15 point, berarti apabila profit anda telah melebihi 15 point (yaitu 16 point) maka fungsi TS ini akan dapat aktif. Untuk menggunakan TS ini, computer anda harus dalam keadaan ON dan juga harus ONLINE, karena fungsi TS ini berjalan di computer anda dan BUKAN di server BROKER, tetapi jika computer anda OFF lalu ON lagi maka fungsi TS akan tetap berjalan kembali melanjutkan yang sebelumnya (apabila masih memungkinkan).

CONTOH :
Anda SET Trailing Stops di angka 20 point, dan anda order BUY market di harga 1.3000, bila kemudian harga naik ke 1.3021 maka TS akan akatif dengan cara mengeset Stop Lossnya (SL) otomatis di harga 1.3001 (melindungi profit anda dengan jarak 20 pips, yaitu 1.3021 – 20 + 1 pips profit). Dan apabila kemudian harga naik ke 1.3030 maka SL anda akan otomatis ikut dinaikkan di 1.3010, dan apabila dari 1.3030 tersebut turun ke 1.3015, maka SL anda akan tetap di 1.3010 dan tidak akan turun. Karena untuk melindungi profit anda yang telah dikunci oleh fungsi TS tersebut, yaitu dengan mengatur SL-nya secara otomatis. Sehingga dengan TS ini juga bisa untuk mendapatkan profit secara maksimal serta tidak akan kawatir profit anda akan berbalik menjadi Loss. Penggunaan TS ini harus anda pertimbangkan dengan keadaan pasar juga, karena TS baru bisa aktif setelah menyentuh titik profit dari setting TS kita.
 
Tehnik lain yang biasa dikenal yaitu:

  • Teknik trading dengan analisa Teknikal ataupun Fundamental , yaitu suatu teknik trading forex yang terlebih dahulu menganalisa indikator, chart, grafik dan berita-berita yang terjadi di pasar.
  • Teknik trading Ngawur atau Gambling , yaitu suatu teknik trading yang tanpa didasari apapun dan hanya insting belaka seperti berjudi , ini adalah yang seringkali dilakukan oleh pemula ataupun yang belum paham betul di forex.
  • Teknik trading dengan korelasi , yaitu suatu teknik trading yang memanfaatkan korelasi dari suatu pergerakan mata uang . Teknik ini masih kurang bagus karena tidak stabil, mengingat pergerakan mata uang tidak selalu tetap terus dengan pola yang sama.
  • Teknik automatic trading (robot) , yaitu suatu teknik trading yang dimana semuanya diserahkan kepada Robot atau EA . Sukses atau tidaknya teknik ini adalah bergantung kepada Robot atau software trading otomatis tersebut.
  • Teknik trading dengan pola Risk Management (manajemen resiko) , teknik ini sangat bagus dan banyak digunakan oleh para trader profesional . Dan memang risk management adalah kunci sukses dalam bertrading. Teknik ini memanfaatkan penggunaan Stop Loss dan pengaturan resiko serta keuangan.

Ntu dibawah masih anyar artikelnya:



0 comments:

Post a Comment

Monex