-->
Free backlink
<a href="http://www.mt5.com/id/">Portal Forex</a>

Saturday, March 10, 2012

1. Terburu-buru Untuk Trading Live
Kurang sabar, biasanya begitu saat memulai belajar forex. Ingin segera trading secara live dengan uang sungguhan agar bisa langsung profit tetapi mengesampingkan trading demo.

2. Terlalu Besar Mengambil Resiko

Ini adalah kesalahan yang paling banyak dilakukan trader, terlalu besar mengambil resiko.

Dalam pemikiran mereka adalah bagaimana agar cepat untung. Sehari harus bisa profit $100, $300 atau $1,000. Mindset mereka sudah diracuni, bahwa forex merupakan jalan pintas memperoleh uang dalam jumlah besar, mereka beranggapan trading forex itu mudah dilakukan.

Akibat ingin cepat profit besar, risk management diabaikan. Besarnya lot yang digunakan tidak memperhitungkan jumlah account trading yang dimiliki.

Beberapa trader profesional menyarankan, untuk sekali trade sebaiknya hanya mempertaruhkan 2% dari total account. Sementara untuk account kecil di bawah $1,000, risk hingga 5% per trade mungkin masih bisa di toleransi.

Contoh perhitungan lot trading:
Account trading sebesar $1,000. Risk= 2% Stop Loss (SL)= 50 pips.
Berapa lot yang digunakan?
$1000 x 2% = $20 –> Sekali trade maksimal loss $20.
$20 : 50 pips = $0.4 –> 1 pips nilainya $0.4
Maka besarnya lot yang digunakan adalah 0.4/10 = 0.04 standar lot.

Lot yang kecil mungkin akan membatasi jumlah keuntungan yang bisa Anda peroleh, tetapi dalam trading forex yang paling penting adalah membatasi kerugian yang mungkin terjadi. Dengan 0.04 lot, Anda akan punya spare 2500 point (1000/0.4). Harga bergerak berlawanan dengan posisi anda sebanyak 2500 point atau Anda loss secara beruntun sebanyak 50 kali, account Anda baru habis. Agak mustahil mata uang bergerak sampai 2500 point dalam waktu singkat, butuh waktu berbulan-bulan bahkan mungkin tahunan. Jika loss sampai 50 kali secara beruntun-pun rasanya sangat terlalu, sekalipun untuk trader yang baru pertama kali main forex.

3. Rendahnya Risk Reward Ratio

Coba Anda bandingkan, winning ratio 90% dengan winning ratio 70% manakah yang lebih baik? (win ratio 90% artinya dari 100 trade, 90 trade diantaranya profit. – red)

Jawabanya, belum tentu rasio kemenangan 90% akan lebih baik dari 70%, karena masih ada faktor lain yang harus ikut diperhitungkan, yakni risk reward ratio.

Sebagai ilustrasi, kebanyakan trader jika sedang posisi minus maka trade akan ditahan untuk waktu yang lama, sampai harga kembali positif. Sebaliknya ketika baru profit 5-10 point saja, posisi sudah langsung di close. Inilah yang menyebabkan risk reward ratio menjadi rendah.

Jika Anda punya SL 50 pips, sedangkan ambil profit cuma 5 point/trade, dengan winning ratio 90% skalipun, kerugian masih belum tertutup.

Loss : 50 x 10 trade = 500 pips
Profit : 5 x 90 trade = 450 pips –> masih loss 50 pips
Risk reward ratio: 5/50 x 100% = 10%

Coba bandingkan dengan winning ratio 70% (30 trade loss – 70 trade win), tetapi ambil profitnya 25 point/ trade.
Loss : 50 x 30 trade = 1500 pips
Profit : 25 x 70 trade = 1750 pips –> profit 250 pips
Risk reward ratio: 25/50 x 100% = 50%

4. Tidak Segera Menyadari Ketika Salah Posisi
Setiap kali Anda mendapati trading Anda dalam posisi negatif, biasanya hati kecil Anda akan selalu berusaha melawan kenyataan yang ada. “Oh.. ini kan cuman sementara.. beberapa menit lagi harga pasti berbalik, posisi yang tadinya minus akan segera jadi plus.” “Oh.. ini sudah terlalu rendah harganya.. tidak mungkin turun lagi, pasti sebentar lagi akan naik.” Ya.. Anda tidak mau mengakui bahwa Anda memang sudah salah posisi. Sehingga posisi loss dibiarkan terus terbuka, yang dilakukan hanya terus berharap agar harga segera berbalik arah. Akhirnya, bukan profit atau posisi impas yang di dapat, tapi justru harga terus berlanjut dan loss semakin besar. Sebaiknya analisa kembali secara lebih cermat dengan indikator yang Anda gunakan, apakah posisi trade Anda memang sudah benar dan masih ada kans untuk bisa profit. Jika memang tidak ada kans, lebih baik langsung di cut daripada menimbulkan kerugian yg lebih besar.

5. Overtrading
Sebagian trader mungkin berpikir, dengan semakin banyak trade maka kemungkinan profit akan semakin besar. Tetapi kenyataannya justru sebaliknya, dengan semakin banyak trade maka resiko kehilangan uanglah yang justru semakin besar. Dengan banyak melakukan trade, analisa yang dilakukan menjadi kurang cermat dan kurang selektif dalam memilih peluang trade yang ada. Selain itu kemungkinan melakukan kesalahan juga semakin besar, bisa jadi peluang yang tipis tetap saja di ambil karena ingin segera melakukan trading. Langkah baiknya adalah ambil peluang yang menurut analisa Anda 90% benar (Anda juga sangat yakin jika analisa tidak akan meleset). Jadi sangat selektif dalam memilih peluang trade.

Saya ambil sedikit gambaran dari contoh diatas, misalkan Anda cukup melakukan 2 kali trade sehari dengan TP masing-masing 25 point. Berapa yang bisa Anda dapat dalam sebulan dengan modal $1,000?

Take Profit: 25 pips/trade, dalam 1 bulan ada 20 hari trading.
2 x 25 pips x 20 hari trading = 1.000 pips / bulan
1000 pips x $0.4 = $400
Profit $400 sebulan dengan modal $1,000 sudah merupakan angka yang sangat fantastis, Net Gain 40%.

6. Investasi Forex Dengan Uang Yang Masih Dibutuhkan

Jangan sekali-kali investasi forex menggunakan uang yang masih dibutuhkan untuk keperluan lainnya. Trading forex sangat berhubungan langsung dengan sisi psikologi trader. Jika Anda menggunakan uang yang mungkin masih dibutuhkan untuk keperluan lain, Anda tentu tidak rela jika uang itu hilang, akibatnya trading Anda menjadi penuh was-was. “Wah ini uang buat bayar SPP anak minggu depan kok, bagaimana kalau loss. Mau bayar pakai apa nanti?” hehehe Tidak ada ketenangan saat trading, karena selalu was-was analisa trading menjadi lemah. Saat sedang floating negatif, segera buru-buru di close, takut minus semakin banyak. Padahal harga masih ada peluang besar untuk berbalik. Kasus lainnya, saat baru profit sedikit langsung di close, padahal kemungkinan profit lebih besar masih ada. Gunakanlah uang “Nganggur” atau uang yang memang dikhususkan untuk investasi, bukan uang yang diproyeksikan untuk keperluan lainnya.

7. Membiarkan Emosi Mengendalikan Anda


Jika Anda seorang trader yang sudah lama main forex, Anda tentu sudah paham bahwa pergerakan harga penuh dengan perangkap dan jebakan. Harga bisa tiba-tiba turun, memancing trader untuk sell, beberapa detik kemudian harga berbalik naik lagi dengan cepat, membuat trader terperangkap pada posisi sell, padahal arah harga sebenarnya adalah naik. Ya.. Anda masuk perangkap.. dan lagi-lagi losssss… Sering kali loss menyebabkan trader lepas kontrol dan emosi. Dan jika trading pakai emosi, seberapapun hebat sistem tradingnya, saya yakin 100% trading Anda akan amburadul. Open trade secara ngawur, kehilangan fokus, hilang disiplin pada sistem dan sudah pasti hasil akhirnya loss lagi.

Ntu dibawah masih anyar artikelnya:



0 comments:

Post a Comment

Monex